Senin, 28 November 2011

KOENTJARANINGRAT (1923-2005)

                 Koentjaraningrat lahir di Yogyakarta. Pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi ia selesaikan di Yogyakarta. Ia meraih gelar sarjana dari universitas Gajah Mada pada tahun 1952 dibidang sastra. Ia mulai tertarik dengan dunia antropologi sejak menjadi asisten Prof. G. J. Held, guru besar antropologi di Universitas Indonesia. Selanjutnya, ia mulai banyak melakukan penelitian. Untuk mendalami bidang antropologi yang mulai ditekuninya, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Yale Amerika Serikat. Sejak saat itu, banyak hal yang berkaitan dengan amtropologi ia tangani. Keberhasilannya sebagai seorang antropologi dibuktikan melaluibberbagai penelitian ilmiah, penulisan buku ilmiah, dan karier akademik. Ia merupakan narasumber pada saat pemerintah merencanakan membangun suatu wilayah, seperti saat pembangunan wilayah Papua.

SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO IX

            Sri Sultan Hamengku Buwono IX dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 12 April 1912 dengan nama dorojatun. Ayahnya adalah Gusti Pangeran Haryo Puruboyo ( Sri Sultan Hamengku Buwono VIII ). Pada usia 6 tahun, beliau masuk sekolah dasar Eerste Europese Logere School (1925). Kemudian, melanjutkan ke Hogere Burger School ( HBS, setingkat SMP dan SMA ) di Semarang dan Bandung. Pada tahun 1931, beliau berangkat ke Belanda untuk melanjutkan kuliah. Bekliau kembali ke Indonesia tahun 1939. Pada tanggal 18 Maret 1940, beliau dinobatkan menjadi raja Ngayogyakarta Hadiningrat dan dikenal dengan sebutan Sri Sultan Hamengku Buwono ke IX.
            Jabatan-jabatan yang pernah beliau emban, antara lain Kepala Derah Istimewa Yogyakarta dan Gubernur Militer DIY, Menteri Pertahanan / Koordinator Keamanan Dalam Negeri, Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi ( Ekubang), Ketua Kwartir Nasional Gerkan Pramuka , dan Wakil Presiden RI. Pada tanggal 1 Oktober 1988, beliau meninggal di RS. George Washington Universitas Amerika Serikat dan dimakamkan di Komplek Pemakaman Raja Mataram di Imogiri.

Selasa, 15 November 2011

Batas Indonesia

          Letak geografis Indonesia diapit oleh dua benua besar yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta dua samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Batas wilayah laut Indonesia atas hasil Deklarasi Djuanda pada 13 desember 1957, yaitu diukur sejauh 12 mil laut dari garis dasar. Garis dasar adalah garis yang ditarik dari titik-titik terluas suatu pulau. Berdasarkan penetapan tersebut, luas wilayah laut Indonesia diperkirakan mencapai 3.288.683 km. Jika dijumlahkan gengan luas wilayah daratan, luas keseluruhan Indonesia adalah 5.193.252 km. Indonesia memiliki Zone Ekonomi Eksklusif yang diukur sejauh 200 mil dari garis dasar.

J P Coen

          Jan Pieterzoon Coen adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda termuda (31 tahun). Coen lahir tahun 1587 di Frisianland Barat. Coen menghabiskan masa mudanya, dengan belajar tata buku di Roma, Italia (1600-1606). Pada usianya yang ke -20, ia bergabung dengan VOC dan melakukan pelayaran ke timur. Dengan pengetahuan tata bukunya ia ditunjuk sebagai Kepala Bagian Tata Buku VOC di Asia. Pada tahun 1613, ia menjabat sebagai presiden kantor dagang VOC di Banten. Pada tahun 1618,ia menjabat sebagai Gubernur Jenderal VOC selama dua periode, yaitu tahun 1619-1623 dan 1627-1629.

Selasa, 01 November 2011

Douwes Dekker

       Eduard Douwes Dekker lahir pada tanggal 2 Maret 1820. Ia adalah seorang residen di Lebak, Serang, Jawa Barat. Ia sangat prihatin terhadap penderitaan rakyat Lebak akibat Sistem Tanam Paksa. Karena terlalu memihak rakyat Indonesia. Douwes Dekker dipecat dari jabatannya. Ia kemudian kembali ke Negeri Belanda dan menjadi penulis. Ia terkenal karena tulisannya yang berjudul Max Havelaar (Lelang Kopi Perdagangan Belanda). Buku ini berisi tentang penderitaan rakyat Indonesia yang dilukiskan lewat tokoh bernama Saidjah dan Adinda. Dalam bukunya itu, Douwes Dekker memakai nama samaran Multatuli yang berarti Aku Sudah Banyak Menderita.